Guns N Roses Part 1

“Sweet Child O Mine – the beginning of the rock”
Well, well, well, it’s very nice topic to talk about. I admit, Guns n Roses benar2 sudah menjadi salah satu biggest inspiration, seperti temanku menyukai Poison dan temanku menyukai Michael Jackson., kumpulan 6 orang yang dulu pernah merajai dunia musik Rock dunia ini benar-benar sudah menjadi raja di hari-hariku saat SMP & SMA. Mereka benar-benar menginspirasiku untuk berani mengexplore lagi ke semua option genre musik yang aku bisa nikmati.
Guns n Roses benar-benar ajaib dan tidak ada lagi sesudahnya yang mampu menyamai mereka. Musik yang menggabungkan energi, sarkasme, eksotisme dan cadasnya musik rock. Aku hanya bisa bilang, Musik Rock itu harusnya seperti ini! Kombinasi permainan antara bass, gitar dan juga Drum yang ekselen dan penuh energi serta performa Axl Rose dengan suaranya yang bisa dimanipulasi ke berbagai daerah hingga dia bisa menjangkau semua range yang dia perlukan. Axl Rose adalah penyanyi seribu suara.
Kelebihan Gn’R adalah mereka menulis lagu dengan jujur, menulis apa yang ada di pikiran mereka. Itulah tanda musisi dan seniman sejati. Karya-karyanya berasal dari dalam diri mereka sendiri bukan menjiplak karya orang lain.Tidak Seperti kebanyakan band indoyang kebanyakan PLAGIAT SEJATI,lihat info’y di INDOWEBSTER.
Aku akui, Gn’R memang bukan sekumpulan orang yang patut menjadi teladan Semua personelnya beberapa kali menghadapi masalah serius dengan polisi, dengan rekan sekerja bahkan dengan fans mereka sekalipun. Beberapa kali terjadi kerusuhan dan insiden yang terkait dengan band ini. That’s why they called it The Most Dangerous Band in the world.
Gn’R bagaimanapun adalah sekelompok manusia pintar, buktinya hanya dengan album pertama (Appetite For Destructipon) mereka mampu menggebrak blantika musik dunia.Sampai sekarangpun aku masih yakin bahwa album itu menjadi inspirasi anak2 di sepenjuru dunia yang ingin tahu/ingin berkenalan dengan dunia gambaran musik Rock yang berkualitas tinggi namun familiar di telinga mereka.
Aku tidak akan bicara banyak tentang sejarah Gn’R sendiri. Kita bisa melihat ulasan lebih lengkapnya di Google dan Wikipedia. Tapi aku akan bercerita mengenai sejarahku dengan GnR, dan kenapa aku begitu ngefans sama sekumpulan orang “berbahaya” ini.
Aku merujuk lagi ketika masa-masa SD GnR sejak SD. Saat itu ketika aku mendnegar nama Guns n Roses, Metallica,Red Hot Chili Pepper, Mr.Big dan Bon Jovi dimana2. Oh ya, jangan lupakan Megadeth, Scorpion, Poison dan juga Anthrax. Maklum, nama2 itu sudah familiar di mataku sejak aku masih SD. Yeah, familiar di mataku bukan di telingaku. Aku melihat nama2 band itu pertama kali justru dari salah satu komik yang dipajang di Mading SMANTI (sekarang SMUNDU) balige,sekolah FAVORIT ku n almamater ku. Saat aku masih bertempat tinggal di Rumah Dinas Kepala Sekolah SMANTI dulu, memang setiap Jumatan aku pasti lewat kantor SMANTI yang kebetulan merupakan tempat untuk memajang majalah dinding sekolah yang diupdate perbulan. Salah satu bagian favoritku adalah komik lucu yang berjudul carok2 metal. Yeah, komik tentang jagoan …. yang nama2 karakternya adalah nama2 rocker2 terkenal tahun 80-90an. Benar-benar komik yang sangat menginspirasi.
Salah satu nara sumber tak resmiku tentang GNR adalah justru teman sekelasku semasa SD. Temanku Dimanapun, baik itu di buku, tas, ataupun baju sekalipun. Selalu saja dia memakai atribut glam rock band saat itu. Entah itu GNR, Metallica, RHCP atau bahkan Nazarreth. What a crazy little punk. Aku masih ingat dia memiliki tas RHCP warna oranye. Tas yang saat itu sempat kucibir karena bentuknya aneh dan warnanya yang terlalu mencolok.
Salah satu sumber resmiku adalah video clip GNR yang dirilis tahun 1993, “Estranged” dan “November Rain” yang memang sedang booming di TV.aku lebih suka N’RAIN) .Lagu November Rain lagu terbaik melankonis yang pernah ada sama seperti “S C O M” .Estranged yang kuingat waktu itu adalah video klip yang termasuk langka saat itu, karena menyesuaikan dengan lagunya, video klip itu bersih berdurasi 9:30 menit. Wow, perasaanku sama seperti melihat iklan Volvo zaman dulu di TV yang durasinya hingga 5 menit. Lagu Estranged ini juga yang akan memberikan memory tersendiri di kepalaku di masa2 mendatang.
Saat itu (masa2 SD), aku sama sekali tidak begitu menggubris musik2 Rock macam itu. Aku hanya berpikir, musik2 itu terlalu susah untuk kucerna dan hanya khusus untuk orang2 berandalan dan orang2 sinting. Yeah, setidaknya aku jujur dengan apa yang kupikirkan waktu itu. No offence. Wajar. Karena saat itu aku sedang tergila2 dengan “band……. “dan NKOTB. Dua fenomena ini memang sedang hebat2nya menguasai blantika pop dunia. Oh, ya ada juga MC hammer saat itu. Ketiga musisi di atas itu bahkan sudah memiliki film kartun sendiri.
Begitulah, waktu berjalan dan memang totally ketika aku masih SD sama sekali aku tidak ingin menjamah musik2 aliran cadas maupun glam rock sampai akhirnya aku lulus SD dan menginjakkan kakiku di SMP 2 Neg Balige. Saat itulah kala Bon Jovi langsung dengan sangat telak mendobrak belenggu pemikiranku tentang rock kala mereka melakukan konsernya di Indonesia. Iklan2 yang begitu gencar dilakukan Indosiar yang kala itu masih televise baru benar2 membius seperti drugs ke otak2 remaja di seluruh Indonesia semacam aku. Tembang “You give love a bad name” seakan pembuka tanggul pencibiranku terhadap musik rock yang selama ini terbentuk tebal dan menjulang tinggi. Sisanya? Tinggal menunggu waktu saja, karena secara teman sebangkuku a.k.a my best friend doni juga sudah terbius dengan “Keep the Faith” milik Bon Jovi.jujur..tapi aku lebih suka ” Bad Of Roses’y” mungkin karna ada roses’y kale…hehehehe…gak ah..karna liry’y menyentuh banget….
Dalam waktu yang relative cukup singkat, degan mereferensikan bacaan Lupus (dimana tokoh utamanya mengoleksi kaset2 metal dan glam rock yang cukup banyak) Doni mulai memborong album2 dari grup2 band tersebut. Yeah, grup2 semacam Cinderella, Metallica, Hellowen, Skid Row, Megadeth, Iron Maiden, Bon Jovi, Slaughter dan tentu saja..The Great GnR.
Album yang begitu getol dia bicarakan adalah “Appetite For Destruction”. Album yang katanya berisikan lagu2 rock dahsyat dan penuh energi. Eveyday he talk bout that specific album. Temanku ternyata juga lumayan menyukainya walau dia lebih sering membicarakan Helloween.
Gara2 tiap hari mendengarkan celotehan Temanku dan Temanku tentang GnR serta sesekali aku mendengarkan sekelumit lagu2 mereka di mobil sopo (nama angkot di t4 asal ku) . Terus terang, awal2 memang aku tidak begitu tertarik mendengarkan GNR. Ketika musik diperdengarkan di mobil temanku aku lebih suka memikirkan atau membicarakan hal yang lain. Hingga telingaku menjadi kurang peka merespon musik yang sedang diputar. Namun lambat laun karena hal itu terus direpitisi, begitu seringnya temanku mengagung2kan GnR dan musik yang bergenre sama terus2an diputar di mobilnya maka aku kemudian tertarik untuk mulai mengeksplorasinya.
Diantara semua teman2 mungkin aku yang terakhir mau mencoba “menjajal” soul Dari musik cadas yang sudah menjadi semacam ‘gaya hidup “ diantara teman2. Dimana aku mulai? Tentu saja dari yang paling sering dibicarakan. GnR. Untuk Bon Jovi sendiri aku memang sudah dari dulu mendengarkan sejak kelas 1. Album Cross Road dan These Days, karya agung Bon Jovi yang seakan tidak akan mampu lagi Bon Jovi ciptakan kembali karya semacam itu di masa2 mendatang.
Ternyata aku baru menyadari satu hal, temanku waktu itu agak sulit untuk meminjamkan kaset itu. Sebenarnya bukan hanya kaset itu, tapi semua koleksi kaset rocknya. temanku benar2 menganggap semua barang itu seperti “benda pusaka” yang tidak bisa sembarangan diperlakukan. Lucu sekali memang kedengaranya, tapi ada kewajaran bila dia bersikap seperti itu. Dalam urusan pinjam meminjam memang harus extra hati2. Seringkali malah terpidana yang sering menghilangkan barang2 kesayangan kita adalah teman dekat yang tidak begitu bertanggung jawab dalam masalah. Mungkin Doni sendiri sudah memproteksi kaset2 itu sejak awal berdasarkan pengalaman yang sudah2. hehehehehe..
Aku sendiri pernah merusakkan kaset These Days milik temanku. Sebenarnya bukan aku yang melakukannya, tapi Adik tetanggaku yang waktu itu masih berumur 5 tahun. Dia mencoret2 kaset itu dengan spidol marker. Aku yang super kelabakan langsung berusaha menghapus tulisan marker itu dengan mencucinya dengan sabun. Malah ujung2nya berantakan, aku tidak bisa mengembalikan kaset itu seperti sedia kala. Akhirnya aku malah meminta bantuan bg P.A.P, salah satu saudaraku yang ada di rumah. Aku meminjam uang 10 rb untuk membeli kaset yang baru. Aku tidak berani bilang kepada ayah ibuku karena aku takut dimarahi. Jadi deh, aku membeli kaset yang baru. Aku berhutang kepada bg P.A.P, yang sampai sekarang sepertinya tidak terbayar untuk kebutuhan yang spesifik tersebut.
Temanku sangat berhati-hati. Dia awalnya memang berat untuk meminjamkan salah satu kaset kesayangannya itu. Namun karena melihat “semangat” besarku untuk mencoba beresonansi dengannya tentang semua masalah musik cadas ini, temanku akhirnya mengabulkan permintaanku. Hanya ada satu permintaan darinya waktu itu yang kuingat sampai sekarang,
“ unang lupa ho putar Sweet Child O Mine i….ate”
Hah? Memangnya kenapa pikirku. Oh, mungkin ini lagu andalan di album “Appetite For Destruction” ini. Aku waktu itu tidak begitu berekspektasi banyak, ah..paling lagunya begitu2 saja. He2. Ada semacam sedikit pesimisme di kepalaku.
Aku lalu membawa kaset itu pulang ke rumah. Aku mendengarkannya dengan walkman milik saudaraku. He2, sebuah walkman dengan baterei yang bisa di charge ulang. Walkman berwarna biru muda itu benar2 menjadi salah satu sahabt terbaikku di rumah waktu itu.
Aku mendengarkan album Appetite sejak Side A kuputar. Wow, Welcome to the Jungle, lagu yang penuh tantangan dan semangat, beranjak terus sampai Paradise City. Side A benar2 berisikan lagu2 yang penuh energi, tantangan, pemberontakan ala anak muda dan juga kejujuran yang mereka sampaikan dengan cara mereka. Benar2 kombinasi yang unik, ujung2na apa yang kudengarkan ini semua terlihat sangat keren! Gaya2 rebel yang inspiratif ini benar2 mengikat hatiku saat itu juga.
Ketika aku mulai mendengar Side B awal, energi dari lagunya agak berubah dalam dataran yang lain. Saat itu memang aku mendengarkan lewat Walkman pada malam hari. Terus terang agak mengantuk, karena beberapa lagu di awal Side B memang tidak semenggebrak dan seunik lagu2 gahar penuh energi di Side A. Mataku semakin mengantuk dan yakin waktu itu aku pasti sudah ¾ tertidur. Sampai kemudian aku mendengarkan melodi itu…
Yeah…..aku mendengar sebuah melodi yang unik, nada yang tidak pernah kudengar sebelumnya dan tidak akan lagi kudengar setelahnya…melodi yang unik. Melodi yang menggabungkan teknik, keindahan, energi dan nuansa melankolis dalam satu paket. Ini seperti anda mencicipi kuah Soto Daging paling enak pertama kalinya, begitu gurih dan begitu mengejutkan…
Itulah intro Sweet Child O Mine
Spontan, aku terbangun dari keadaanku sebelumnya,
“Gila, lagu apa ini?” (agoh jo poank lagu aha doon ) kemudian aku baru tersadar, itulah Sweet Child O Mine
Yeah, sebuah lagu rock yang melankoli, indah namun tidak cengen..ini tetap lagu rock. Walau terdengar melankolis, masih terdapat energi muda disana, energi yang mewakili kehidupan anak muda seperti kami. Perasaan mendengar lagu ini seperti bila kita berjalan2 mengendarai mobil open cap di tengah sebuah pematang sawah yang maha luas di kala pagi hari di saat Matahari mulai menunjukkan jati dirinya.
Begitu murni, begitu indah, begitu muda….,begitu benink…tak terkalahkan…tak ada 2’y…
Sampai sekarangpun aku masih merasakan semua itu kala mendengar Sweet Child O Mine.
Sontak, saat itu lagu itu membuat mataku terbuka lebar, aku memang tidak pernah mendengar sound semacam itu sebelumnya. Sweet Child O Mine telah merebut hatiku dan membuatku memutuskan untuk melangkah lebih serius lagi ke dunia musik cadas yang dulu sempat kucibir. Aku baru tahu kalau dunia rock bisa menghasilkan karya seperti itu.
Selanjutnya? Tinggal eksplorasi intensif yang terus menerus dariku untuk lebih mengetahui siapa sih Guns n Roses dan bagaimana karya-karyanya.
Guns n Roses saat itu sebenarnya bukan sekedar band terhebat yang kudengarkan setiap hari dan setiap waktu di kala senggang, tapi juga lebih kepada simbolis. Simbolis yang merepresentatifkan persahabatan aku dan teman – temanku (gangku) atas selera dan keinginan yang sama untuk berekspresi dan menduplikasi idola kami.
CERITA INI BUKAN FIKTIF ,APABILA ADA KESAMAAN NAMA DAN PERISTIWA,.HANYALAH SEBUAH KEBETULAN SAJA.
GnR bagaimanapun adalah sekelompok manusia pintar, buktinya hanya dengan album pertama (Appetite For Destructipon) mereka mampu menggebrak blantika musik dunia.Sampai sekarangpun aku masih yakin bahwa album itu menjadi inspirasi anak2 di sepenjuru dunia yang ingin tahu/ingin berkenalan dengan dunia gambaran musik Rock yang berkualitas tinggi namun familiar di telinga mereka.
3.585242
98.675598